Saturday, January 06, 2007

10 Puisi Mitologi Hasan Aspahani

Mitologi Cinta

KETIKA dua manusia pertama harus memulai
perjalanan ke dunia maka malaikat di surga cemas
sekali bila damai yang dulu ada di surga di hati keduanya
akan hilang karena malaikat tak bisa membayangkan
seperti apa dunia itu nantinya maka dua malaikat
meminta agar mereka ditugaskan saja mengiringi
Bunda Hawa dan Bapa Adam ke dunia tapi Tuhan hanya
mengizinkan keduanya terikut di dalam hati dan
Tuhan pun mengubah dua malaikat itu menjadi Cinta
yang serta merta menghadirkan rindu yang pertama
sehingga terciptalah pertemuan yang pertama
lalu terselenggaralah persetubuhan yang pertama dan
ketika diminta kembali dua malaikat itu meminta
diri untuk meneruskan tugas yang hingga kini
tak pernah membuat keduanya jenuh menunaikannya.


Mitologi Airmata

TIDAK selalu dua pasang tangan cinta
bisa saling merangkul tubuh cinta dan tidak
selamanya dua hati cinta dapat menyatukan
niat cinta maka ketika itu terjadi maka sebuah
janji tersebutkan bahwa dia yang pergi akan
tetap ada di dalam diri dia yang ditinggalkan
dan dia yang pergi mengisyaratkan diri dengan
airmata dalam tangis dia yang ditinggalkan
agar dia yang pergi bisa memastikan telah
adakah seseorang yang ikhlas mengusap
kesedihan di wajah dia yang dia tinggalkan.


Mitologi Ombak

PELAUT itu ditenggelamkan badai pertama yang
ia hadapi pada pelayaran pertamanya dan perempuan
kekasihnya menyusul dengan kematian yang tidak
semestinya setelah membasahi pantai dengan tangisnya
dan di pantai itu ada kubur tanpa tanda seperti kubur di
laut yang tak pernah akan ada siapa pun datang berziarah
seperti ingin segera menyelesaikan kisah percintaan yang
ingin lekas dilupakan kisah yang tak ingin pernah dianggap
ada dan hanya ayun ombak yang setia menyampaikan
pesan-pesan rahasia dari laut lelaki dan lantun angin
mengirim jawaban-jawaban rahasia dari pantai perempuan.


Mitologi Hati

HAMPIR saja pematung itu berkata sempurna dan
tinggal meniupkan kehidupan maka patung tanah itu segera
memiliki nafas sendiri tapi sang pematung merasa harus
menciptakan satu bagian lagi di dalam tubuh patung itu dan ia
memandangi ciptaannya lama sekali lalu dia merasa semakin
cinta pada patung tanah itu dan ia berfikir bahwa satu bagian
yang hendak ia ciptakan sebagai pelengkap itu adalah bagian
yang sangat penting maka ia pun meminta patung cahaya dan
patung api yang lebih dahulu ia ciptakan membisikkan padanya
tentang sesuatu dan setelah menimbang kedua bisikan itu ia
pun menciptakan hati yang hingga kini tak pernah sepenuhnya
dimengerti sendiri oleh patung tanah itu entah apa yang dulu
dibisikkan oleh patung cahaya dan patung api kepada sang
pematung itu.


Mitologi Mata

MAKA bertanyalah mata kepada telinga kenapa kau
tak pernah memejam dan telinga menjawab aku harus terus
menerus berjaga agar bisa selekasnya membangunkan kau
apabila ada sesuatu yang datang dari balik dinding sesuatu yang
datang dari arah belakang sesuatu yang datang dari kegelapan
dan sesuatu itu penting untuk selekasnya kau beri kesaksian
sebab aku sendiri tak bisa yakin dengan suara yang datang
kepadaku sebelum kau melihatnya dan meyakinkan aku bahwa
sesuatu yang aku dengar itu memang sesuatu yang kau lihat.


Mitologi Padi

KARENA ingin lebih mengenali lagi lumpur yang
memeluk akarnya bulir padi pun menunduk seperti ada
terima kasih yang ingin dia bisikkan tetapi lumpur
terlalu sibuk menjaga rambut-rambut akar dan anak
rumpun padi karena dia tahu dia akan selamanya di
sawah itu dan dia ingin memastikan hara yang ia
persembahkan diteruskan dengan baik oleh jerami
hingga ke daun dan matahari saat itu cerah sekali
membuat bulir-bulir padi itu semakin runduk mendekat
ke tanah tapi semakin tak bisa mengucapkan apa-apa.


Mitologi Tanah

MENGINJAK tanah ini seperti menginjak tubuh sendiri
kata lelaki itu dia yang mengayun langkah pertama di bumi dan
sebisanya dia mengingat pertengkaran terakhir di surga sana
tentang apa yang kini seperti memegang kakinya seperti
menahan tubuhnya agar tak kembali ke langit sana dan di
depannya pohon-pohon berbuah berjatuhan ke tanah dan
ada yang rekah dan menumbuhkan tunas pertama seperti
isyarat pertama tentang apa yang harus dimakannya tanpa
cemas dan seperti ada desir yang sama di tubuhnya dan
di tubuh bumi yang saat itu mulai banyak membentangkan
tanda tanya ketika luka di kakinya mengeluarkan cairan
darah dan ia biarkan kembali ke tanah seperti firasat
kemana ia kelak juga akan kembali tapi ia tak sempat
bertanya duri apa tadi yang membuat luka di kakinya.


Mitologi Huruf

SETELAH anak-anaknya besar dan pergi
mengikuti suara nasib dan bunyi hati sendiri-sendiri
ibu itu tinggal sendiri dan mengisi sunyi hari-harinya
dengan mengumpulkan bunyi dari bisik hingga berisik
dari lirih hingga riuh dari tik tik tik hingga krak
krak gedebum bum semua diberinya wadah seperti sebuah
poci kecil yang lama-lama memenuhi rumah kecilnya
lalu menjelang ajalnya dikirimnya suara-suara celoteh
anak-anaknya yang dulu sempat diam-diam disimpannya
dan ketika anaknya lengkap berkumpul ia pun berwasiat
peliharalah koleksi bunyi yang akan ia tinggalkan tapi
tak ada seorangpun yang mau repot mengurusi bunyi itu
kecuali si bungsu yang paling pendiam maka sepeninggal
ibunya si bungsu pun membuka satu per satu tutup
poci penyimpan bunyi itu dan dia menemukan suara-
suara itu telah berubah jadi huruf-huruf yang bisa
disuarakan oleh oleh siapa saja dan disusunnya
huruf-huruf itu ke dalam sebuah alfabet dan lewat
surat dia kirimkan ke semua alamat saudaranya
dengan pesan ajarilah anak-anak yang tak sempat
mendengar bunyi-bunyi purba ini membaca agar mereka
tahu hakikat sunyi dalam bunyi dan bunyi dalam sunyi.


Mitologi Hewan

BERSAMA Bunda Hawa dan Bapa Adam di damai
surga Tuhan juga menghidupkan hewan-hewan selain ular
yang entah kenapa membisikkan dusta yang akhirnya
menjadi alasan bagi sebuah mulai kisah kehidupan di
dunia dan hewan-hewan itu mengira ular akan dihukum
oleh Tuhan terpenjara sendiri di surga sementara mereka
ikhlas menyusul sepasang manusia pertama ke dunia
meskipun harus menyetujui syarat menjadi lupa bahasa
surga sehingga tidak bisa lagi bercakap-cakap dengan
bahasa manusia karena ada sebuah rahasia di surga
yang harus mereka jaga dan alangkah terkejutnya
hewan-hewan itu ketika mereka juga bertemu ular di
hutan-hutan dan betapa inginnya ular itu menjelaskan
betapa tidak nyamannya terhukum sendiri di surga.


Mitologi Embun

LANGIT seperti selalu menyimak rintihan
pertama yang seakan dikekalkan oleh malam
dan dia ingin sekali menguapkan air mata yang
ditampung oleh daun-daun itu agar ada cukup
awan untuk sebuah hujan yang akan dia turunkan
sebagai isyarat bagi seseorang yang pasti ingin
sekali mendengar rintih itu agar bisa mempertegas
rindu tetapi subuh terlalu lekas datang dan langit
pun diam-diam mengirim air matanya ke daun-daun
agar jejak rintihan bisa disamarkan dan kesedihan
mungkin dipudarkan dan pencarian bisa dimulakan.



Hasan Aspahani, penyair, pemimpin redaksi harian Pos Metro Batam, situs blog www.sejuta-puisi.blogspot.com. Ia menang Lompa Puisi 100 Tahun Bung Hatta dan juara IV Krakatau Award 2006.

No comments: